Senin, 01 Januari 2018

Peristiwa Luar Biasa yang Mengiringi Lahirnya Nabi Muhammad SAW

PERISTIWA LUAR BIASA YANG MENGIRINGI LAHIRNYA NABI MUHAMMAD SAW


Bangsa Arab pada masa Nabi Muhammad SAW adalah bangsa yang tidak pandai baca tulis juga tidak pandai berhitung. Sehingga untuk mengingat suatu waktu biasanya berpatokan pada peristiwa - peristiwa istimewa yang terjadi pada tahun tersebut. Bangsa Arab mengingat bahwa pada tahun Nabi Muhammad SAW lahir terdapat peristiwa yang luar biasa yakti peristiwa penyerbuan Ka'bah oleh Abrahah.

A. Penyerbuan Abrahah Terhadap Ka'bah

Menjelang kelahiran nabi Muhammad SAW, di kota Mekkah terjadi peristiwa yang sangat menegangkan. Peristiwa penting tersebut tepatnya terjadi pada tahun 571 Masehi. Kota Mekah diserang tentara bergajah yang dipimpin oleh Abrahah, seorang gubernur Habsyah di Yaman. Abrahah adalah orang kepercayaan raja Habsyah, yaitu Negus. Peristiwa pada tahun ini pun kemudian dikenal dengan sebutan Tahun Gajah, yaitu tahun penyerangan tentara bergajah yang hendak menghancurkan Ka'bah.

Abrahah dan balatentaranya berniat untuk menghancurkan Ka'bah dan akan memerangi siapa saja yang berani menghalangi. Mereka iri hati karena melihat Ka'bah ramai dikunjungi orang dari berbagai daerah di Jazirah Arab. Sedangkan Gereja Qalian yang dibangun oleh Abrahah di San'a sangat sepi. Jarang orang datang untuk beribadah di gereja terbesar di Jazirah Arab itu. Masyarakat Arab tidak tertarik untuk datang ke gereja tersebut meskipun sebagian bangunannya terbuat dari emas.

Ketika mendengar pasukan Abrahah hendak memasuki kota, penduduk Me'kah sangat ketakutan. Mereka bersembunyi di rumah atau gue- gue, ada pula yang lari ke bukit dan gurun pasir menghindari tentara musuh.

Tetapi keinginan Abrahah dan pasukkanya untuk menghancurkan Ka'bah gagal di tengah jalan. Ketika pasukan sampai perbatasan Mekah, mereka diserang oleh burung - burung pembawa batu dari Sujjil (tanah liat yang dibakar) yang banyak membunuh pasukan Abrahah. PAsukan bergajah telah porak - poranda dan lari tunkggang - langgang. Tak sedikit gajah - gajah yang terkapar di tanah karena kesakitan dan kegatalan akibat lemparan batu yang dijatuhkan oleh burung dari langit. Akhirnya, para penyerbu itu gagal menghancurkan Ka'bah. Sebaliknya, mereka musnah secara mengenaskan.


B. Hikmah Peristiwa Penyerbuan Ka'bah oleh Abrahah


Penting untuk diingat, bahwa Mekkah yang pada waktu itu dibawah kepemimpinan Suku Quraisy dengan Abdul Mutholib sebagai figur pemimpinnya, merupakan kelompok kecil, lemah yang tak mungkin nekat melawan kekuasaan Abrahah. Salah satu semangat yang menguatkan Abdul Muthalib saat itu hanya "kepasrahan total" kepada Tuhan, memohon perlindungan - Nya atas segala sesuatu yang akan terjadi. Doa nampaknya menjadi senjata utama kaum Quraisy untuk melawan kekuatan pasukan bergajah Abrahah.

Peristiwa kelahiran Nabi Muhammad pada bulan Rabi'ul Awwal, memperlihatkan sebuah peristiwa penting, terkait dengan proses "kedamaian" dan hancurnya keserakahan dan kesewenang-wenangan manusia atas kooptasi sebuah "peribadatan" dan simbol kesucian. Keinginan Abrahah menghancurkan Ka'bah, tentu saja merupakan upaya dirinya agar umat manusia pada waktu itu tak lagi beribadah haji mengunjungi Ka'bah, tetapi mendatangi Habasyi karena telah disediakan sebuah gereja yang paling besar pada zamannya yang dibangun Abrahah. Sebuah kalimat perdamaian juga diselipkan dalam peristiwa sejarah ini, ketika Nufail bin Habib Al-Khats'ami membisikan sesuatu ke telinga Mamut ("Mahmud" nama gajah dalam versi Arab), "Menderumlah wahai Mahmud, atau pulanglah dengan damai ke tempat dimana engkau berasal, karena sesungguhnya engkau saat ini berada di negeri Haram" (Ibnu Ishaq: Sirah Nabawiyah).

Peristiwa mundurnya pasukan gajah dan kehancuran Abrahah kemudian diabadikan dalam Al-Quran, sebagai pengingat akan pentingnya kenikmatan Tuhan yang dianugerahkan kepada manusia seraya menggambarkan runtuhnya sebuah egoisme, keserakahan dan kesewenang-wenangan manusia yang ditunjukkan oleh sikap Abrahah. "Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia? Dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)." (QS. Al Fiil: 1-5).

0 komentar

Posting Komentar