SEJARAH KELAHIRAN DAN SILSILAH NABI MUHAMMAD SAW
Kelahiran Nabi Muhammad SAW harus dikenang dalam hati seorang muslim, yaitu dengan cara mengikuti ajaran yang dibawah - Nya. Memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW bukan dengan cara hura - hura, tetapi dengan cara meneladani sifat - sifat Nabi Muhamad SAW yang mulia.
A. Kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Dalam sebuah riwayat yang dicatat Imam Ibnu Hisyam dalam al-Sirah al-Nabawiyyah dikatakan :
أَنَّ
آمِنَةَ بِنْتَ وَهْبٍ أُمَّ رَسُولِ اللَّهِ كَانَتْ تُحَدِّثُ: أَنَّهَا
أُتِيَتْ، حِينَ حَمَلَتْ بِرَسُولِ اللَّهِ فَقِيلَ لَهَا: إنَّكِ قَدْ
حَمَلْتِ بِسَيِّدِ هَذِهِ الْأُمَّةِ، فَإِذَا وَقَعَ إلَى الْأَرْضِ
فَقُولِي: أُعِيذُهُ بِالْوَاحِدِ، مِنْ شَرِّ كُلِّ حَاسِدٍ، ثُمَّ
سَمِّيهِ مُحَمَّدًا.
“Sesungguhnya
(Sayyidah) Aminah binti Wahab, Ibu Rasulullah SAW menceritakan bahwa
beliau didatangi seseorang (Malaikat) ketika mengandung Rasulullah,
kemudian dikatakan kepadanya: “Sesungguhnya engkau mengandung pemimpin
umat ini. Ketika dia lahir ke dunia ini, ucapkanlah: “Aku memohon
perlindungan untuknya pada yang Maha Esa dari keburukan setiap
orang-orang yang hasud, kemudian namai dia dengan nama Muhammad.” (Ibnu
Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyyah, Beirut: Darul Kutub al-A’rabiy, 1990,juz 1, hlm 180).
Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 Rabiulawal Tahun Gajah atau 20 April 571 Masehi. Pada waktu Nabi Muhammad SAW berusia 3 bulan dalam kandungan ibunya, Aminah binti Wahab, ayahnya yang bernama Abdullah bin Abdul Muthalib telah meninggal dunia di kota Yastrib (Madinah) dalam perjalanan berdagang ke negeri Syam.
Nabi Muhammad SAW dilahirkan dari garis keturunan yang terhormat. Kakeknya yang bernama Abdul Muthalib adalah seorang pemuka kaum Quraisy di Mekkah yang paling disegani. Abdul Muthalib dipercaya masyarakat sebagai penjaga Ka'bah. Dialah yang berhak memegang kunci Ka'bah.
Sewaktu kecil, Nabi Muhammad SAW disusui oleh ibu asuh yang bernama Halimah Sa'diyah di perkampungan Bani Sa'ad selama 4 tahun. Setelah itu, ia diasuh kembali oleh ibu kandungnya. Namun, ketika berumur 6 tahun, ibunya meninggal dunia. Ibunya mendadak sakit sepulang berziarah ke makam Abdullah. Ibunda Aminah meninggal dan dimakamkan di desa Abwa.
Muhammad kecil menjadi yatim piatu, hidup sebatang kara tanpa ayah dan ibu. Kemudian, beliau diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Namun setelah 2 tahun diasuh diasuh kakeknya (usia Nabi Muhammad SAW waktu itu 8 tahun), kakeknya meninggal dunia. Akibatnya, beliau diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib.
Pamannya sangat menyayangi Nabi Muhammad SAW karena sangat rajin, jujur, tabah dan bersemangat dalam bekerja. Kakek dan pamannya memiliki andil yang besar dalam mendidik Nabi Muhammad SAW. Semenjak kecil Nabi Muhammad SAW selalu rajin bekerja. Ia pernah menjadi penggembala kambing milik keluarganya, dan kadang menggembalakan kambing milik penduduk Mekkah. Bahkan karena kejujurannya itu, sejak kecil ia mendapatkan julukan Al-Amin, yaitu orang yang terpercaya.
B. Silsilah Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW dilahirkan dari garis keturunan yang terhormat. Ia ada putra Abdullah bin Abdul Muthalib yang telah meninggal ketika putranya itu lahir. Kakeknya yang bernama Abdul Muthalib yang dipercaya masyarakat sebagai penjaga Ka'bah dan berhak memegang kunci Ka'bah. Diantara tugasnya adalah menyediakan air minum bagi jemaah haji, yang diambilkan dari banyak telaga yang jauh dari kota Mekkah.
Berikut silsilah atau nasab Nabi Muhammad SAW yang mempunyai hubungan kekerabatan hingga Nabi Ibrahim a.s. :
Dari silsilah Nabi Muhammad SAW tersebut, menerangkan bahwa dari garis keturunan ayahnya (Abdullah) dan ibunya (Aminah) mereka berasal dari 1 keturunan. Silsilah mereka bertemu pada kakek yang ke-5 yaitu Kilab. Bahkan menurut silsilah, keduanya juga sama - sama berasal dari keturunan Nabi Ismal a.s. dan Ibrahim a.s.
Nabi Muhammad SAW dilahirkan dari garis keturunan yang terhormat. Kakeknya yang bernama Abdul Muthalib adalah seorang pemuka kaum Quraisy di Mekkah yang paling disegani. Abdul Muthalib dipercaya masyarakat sebagai penjaga Ka'bah. Dialah yang berhak memegang kunci Ka'bah.
Sewaktu kecil, Nabi Muhammad SAW disusui oleh ibu asuh yang bernama Halimah Sa'diyah di perkampungan Bani Sa'ad selama 4 tahun. Setelah itu, ia diasuh kembali oleh ibu kandungnya. Namun, ketika berumur 6 tahun, ibunya meninggal dunia. Ibunya mendadak sakit sepulang berziarah ke makam Abdullah. Ibunda Aminah meninggal dan dimakamkan di desa Abwa.
Muhammad kecil menjadi yatim piatu, hidup sebatang kara tanpa ayah dan ibu. Kemudian, beliau diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Namun setelah 2 tahun diasuh diasuh kakeknya (usia Nabi Muhammad SAW waktu itu 8 tahun), kakeknya meninggal dunia. Akibatnya, beliau diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib.
Pamannya sangat menyayangi Nabi Muhammad SAW karena sangat rajin, jujur, tabah dan bersemangat dalam bekerja. Kakek dan pamannya memiliki andil yang besar dalam mendidik Nabi Muhammad SAW. Semenjak kecil Nabi Muhammad SAW selalu rajin bekerja. Ia pernah menjadi penggembala kambing milik keluarganya, dan kadang menggembalakan kambing milik penduduk Mekkah. Bahkan karena kejujurannya itu, sejak kecil ia mendapatkan julukan Al-Amin, yaitu orang yang terpercaya.
B. Silsilah Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW dilahirkan dari garis keturunan yang terhormat. Ia ada putra Abdullah bin Abdul Muthalib yang telah meninggal ketika putranya itu lahir. Kakeknya yang bernama Abdul Muthalib yang dipercaya masyarakat sebagai penjaga Ka'bah dan berhak memegang kunci Ka'bah. Diantara tugasnya adalah menyediakan air minum bagi jemaah haji, yang diambilkan dari banyak telaga yang jauh dari kota Mekkah.
Berikut silsilah atau nasab Nabi Muhammad SAW yang mempunyai hubungan kekerabatan hingga Nabi Ibrahim a.s. :
0 komentar
Posting Komentar