Rabu, 27 Desember 2017

Tahap Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Rasullulah SAW

Tahap Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Rasulullah S.A.W



1.  Umur anak - anak 0 - 6 tahun.
Pada masa ini, Rasulullah SAW menyuruh kita untuk memanjakan, mengasihi dan menyayangi anak dengan kasih sayang yangg tidak berbatas. Berikan mereka kasih sayang tanpa membedakan anak sulung maupun bungsu dengan bersikap adil terhadap setiap anak-anak. Tidak boleh dipukul sekiranya mereka melakukan kesalahan walaupun atas dasar untuk mendidik. Sehingga, anak-anak akan lebih dekat dengan kita dan merasakan kita sebagai bagian dari dirinya saat besar, yang dapat dianggap sebagai teman dan rujukan yang terbaik. Anak-anak merasa aman dalam meniti usia kecil mereka karena mereka tahu anda (ibu bapak) selalu ada di sisi mereka setiap masa.
Rasullullah SAW bersabda: “Bukalah lidah anak-anak kalian pertama kali dengan kalimat “Lailaha-illaallah”. Dan saat mereka hendak meninggal dunia maka bacakanlah, “Lailaha-illallah”.
Sesungguhnya barangsiapa awal dan akhir pembicaraannya “Lailah-illallah”, kemudian ia hidup selama seribu tahun, maka dosa apa pun, tidak akan ditanyakan kepadanya.” (Sya’bul Iman, juz 6, hal. 398 dari Ibn Abbas).
Berdasarkan Hadist Nabi di atas, maka, dalam kitab Al Amali hal.475, Imam Al Baqir dan Imam Ash Shadiq ra berkata; tahapan untuk mengenalkan Allah kepada anak adalah :
1. Pada usia 3 tahun, ajarkan kepadanya kalimah Tauhid, “Laila ha illallah” sebanyak 7 kali.
2. Pada usia 3 tahun 7 bulan, ajarkan kepadanya kalimah “Muhammad Rasullullah”.

2.  Umur anak - anak 7 - 14 tahun.
Pada tahap ini kita mula menanamkan nilai disiplin dan tanggungjawab kepada anak-anak. Menurut hadits Abu Daud, “Perintahlah anak-anak kamu supaya mendirikan shalat ketika berusia tujuh tahun dan pukullah mereka karena meninggalkan shalat ketika berumur sepuluh tahun dan asingkanlah tempat tidur di antara mereka (lelaki dan perempuan)”. Pukul itu pula bukanlah untuk menyiksa, cuma sekadar untuk mengingatkan mereka. Janganlah dipukul bagian muka karena muka adalah tempat penghormatan seseorang. Allah SWT mencipta sendiri muka Nabi Adam. Sehingga, anak-anak akan lebih bertanggungjawab pada setiap suruhan terutama dalam mendirikan sholat. Inilah masa terbaik bagi kita dalam memprogramkan kepribadian dan akhlak anak-anak mengikut acuan Islam. Terserah pada ibu bapak apakah ingin menjadikan mereka seorang muslim, yahudi, nasrani ataupun majusi.

3.  Umur anak - anak 15 - 21 tahun.
Inilah fasa remaja yang penuh sikap memberontak. Pada tahap ini, ibu bapa sebaiknya mendekati anak-anak dengan berkawan dengan mereka. Banyakkan berbincang dengan mereka tentang perkara yang mereka hadapi. Bagi anak remaja perempuan, berbagilah dengan mereka tentang kisah kedatangan ‘haid’ mereka dan perasaan mereka ketika itu. Jadilah pendengar yang setia kepada mereka. Sekiranya tidak setuju dengan tindakan mereka, hindari menghardik atau memarahi mereka terutama dihadapan saudara-saudaranya yang lain tetapi gunakan pendekatan secara diplomasi walaupun kita adalah orang tua mereka. Sehingga, tidak ada orang ketiga atau ‘asing’ akan hadir dalam hidup mereka sebagai tempat rujukan dan pendengar masalah mereka. Mereka tidak akan terpengaruh untuk keluar rumah untuk mencari kesenangan lain karena memandangkan semua kebahagian dan kesenangan telah ada di rumah bersama keluarga.

4.  Umur anak 21 tahun ke atas.
Fase ini adalah masa ibu bapak untuk memberikan sepenuh kepercayaan kepada anak-anak dengan memberi kebebasan dalam membuat keputusan mereka sendiri. Ibu bapak hanya perlu pantau, menasehati dengan diiringi doa agar setiap tindakan yang diambil mereka adalah betul. Berawal dari pengembaraan kehidupan mereka yang benar di luar rumah. InsyaAllah dengan segala displin yang diasah sejak tahap ke-2 sebelum ini cukup menjadi benteng diri buat mereka. Ibu bapak jangan lelah untuk menasihati mereka, kerana kalimat nasihat yang diucap sebanyak 200 kali atau lebih terhadap anak-anak mampu membentuk tingkah aku yang baik seperti yang ibu bapak inginkan.


Curahkan Kasih Sayang dengan Bermain Bersama - Sama Mereka



Tiada manusia dilahirkan tanpa titik permulaan. Sesungguhnya fase yang terpenting dalam pertumbuhan setiap anak-anak adalah pada fase yang pertama mengikuti pendidikan Rasulullah S.A.W seperti di atas. Tahap ini dianggap paling penting karena ketika inilah pondasi dalam kerohanian anak-anak yang sehat terbentuk.
Termasuk perilaku, anak-anak yang diberi perhatian dan kasih sayang yang cukup akan membesar dengan penuh yakin dan lebih mudah mendengar kata. Sebaliknya bagi anak-anak yang kurang diberi perhatian, mereka mudah memberontak dengan melakukan perkara yang dilarang walaupun berulang kali ditegur. Mereka percaya itulah cara terbaik bagaimana untuk menarik perhatian anda lagi.


Mendidik Anak Tentang Shalat



Dalam kitab Al Amali, Imam Al Baqir dan Imam Ash Shadiq ra menerangkan bagaimana seharusnya kita mengenalkan dan mendidik anak tentang salat.

1. Setelah anak usia 5 tahun dan telah memahami arah, maka coba tanyakan mana bagian kanan dan kirinya. Lalu ajarkan padanya arah kiblat dan mulailah mengajaknya salat.
2. Pada usia tujuh tahun ajaklah ia untuk membasuh muka dan kedua telapak tangannya dan minta padanya untuk melakukan salat.
3. Tata cara berwudhu secara penuh boleh diajarkan pada usia 9 tahun. Kewajiban untuk melakukan salat serta pemberian hukuman bila meninggalkannya sudah dapat diterapkan pada usia ini. Pada usia ini anak biasanya sudah pandai memahami akan urutan, aturan dan tata tertib.


Hak Anak Dalam Pendidikan

Berkaitan dengan pendidikan agama, ada beberapa hal yang harus orang tua lakukan antara lain :
1. Memberikan nama yang baik.
2. Diakikahkan dan dipotong rambutnya (akan lebih baik dilakukan pada hari ketujuh).
3. Ada hak anak yang tertambat pada ayahnya yaitu mendapat pengajaran budi pekerti yang luhur, menulis, dan latihan fisik yang menyehatkan badannya serta diwarisi harta yang halal.


 Tentang Ibadah - Ibadah dan Amalan Lainnya

Saat anak mendekati usia baligh, maka wajib bagi orang tua untuk mengenalkannya dengan puasa serta mewajibkan salat. Selain itu juga memerintahkan padanya untuk mencari ilmu, menghafal Al-Qur’an, dan jika tidak mampu maka perintahkan padanya untuk mencatat.

Subhanallah, betapa indah tuntunan yang telah Nabi berikan untuk mendidik anak kita. Sebagai penutup berikut adalah penjelasan Imam Ali Zainal Abidin dalam kitab Risatul Huquq.

“Adapun hak anakmu adalah, ketahuilah bahwa ia berasal darimu. Dan segala kebaikan dan keburukannya di dunia, dinisbatkan kepadamu. Engkau bertanggung jawab untuk mendidiknya, membimbingnya menuju Allah dan membantunya untuk menaati perintah-Nya.”

“Maka, perlakukanlah anakmu sebagaimana perlakuan seseorang yang mengetahui bahwa andaikan ia berbuat baik pada anaknya, niscaya ia akan mendapatkan pahala dan andaikan ia berbuat buruk niscaya ia akan memperoleh hukuan.” (Al Khislal, hal.568)






0 komentar

Posting Komentar