PANDUAN ISLAM DI MASA KEHAMILAN
Kehamilan Syar'i
A. Pendahuluan
Kehamilan adalah salah satu sisi kehidupan dimana Allah menitipkan hamba-Nya di rahim seorang ibu sebagai amanah agar hamba ini kelak menjadi generasi yang dibanggakan oleh Rasulullah dan menjadi pemimpin manusia untuk menegakkan aturan - aturan Allah dimuka bumi ini.
Rasulullah bersabda: “Nikahilah wanita yang pengasih (besar kasih sayangnya) dan penghasil keturunan (banyak anaknya) karena aku bangga dengan banyaknya kalian di hadapan para nabi di hari kiamat” (HR. Ahmad dan Abu Hatim).
Kehamilan adalah suatu proses dimana seorang calon ibu selama ± 9 bulan menempa dirinya untuk menjadi seorang ibu yang kuat imannya, kuat jiwanya, dan kuat fisiknya agar perjuangan saat persalinan dapat dilaluinya dengan baik, normal, ibu dan anak yang sehat, mendapat pahala dan kemuliaan berupa ampunan dosa dari Allah .
Nasehat Rasulullah kepada Fatimah ”Bagi wanita yg sedang hamil dan menyusui hingga habis masa menyusuinya pahala agung seperti pahala pejuang di garis depan Jihad fi Sabilillah. Dan jika ia meninggal diantara waktu tersebut, maka sesungguhnya baginya pahala mati syahid.” (HR. Imam Thabrani)
Islam sebagai agama yang mengatur seluruh kehidupan manusia, memberikan tuntunan bagaimana cara yang harus ditempuh oleh seorang ibu dalam menjalani proses kehamilan ini.
B. Pengertian
Bagaimana tuntunan Islam terhadap ibu hamil yang dijelaskan dalam Al Quran dan Hadits dimana ibu menjadikan susah payah atau rasa tidak nyaman selama menjalani kehamilannya (QS. 46 : 15) sebagai ladang amal shalih yang dipenuhi dengan nilai-nilai spiritual Islami.
Cara Kehamilan Syar’i :
1. Ikhlas Dalam Menjalani.
Rasulullah bersabda: “Nikahilah wanita yang pengasih (besar kasih sayangnya) dan penghasil keturunan (banyak anaknya) karena aku bangga dengan banyaknya kalian di hadapan para nabi di hari kiamat” (HR. Ahmad dan Abu Hatim).
Kehamilan adalah suatu proses dimana seorang calon ibu selama ± 9 bulan menempa dirinya untuk menjadi seorang ibu yang kuat imannya, kuat jiwanya, dan kuat fisiknya agar perjuangan saat persalinan dapat dilaluinya dengan baik, normal, ibu dan anak yang sehat, mendapat pahala dan kemuliaan berupa ampunan dosa dari Allah .
Nasehat Rasulullah kepada Fatimah ”Bagi wanita yg sedang hamil dan menyusui hingga habis masa menyusuinya pahala agung seperti pahala pejuang di garis depan Jihad fi Sabilillah. Dan jika ia meninggal diantara waktu tersebut, maka sesungguhnya baginya pahala mati syahid.” (HR. Imam Thabrani)
Islam sebagai agama yang mengatur seluruh kehidupan manusia, memberikan tuntunan bagaimana cara yang harus ditempuh oleh seorang ibu dalam menjalani proses kehamilan ini.
B. Pengertian
Bagaimana tuntunan Islam terhadap ibu hamil yang dijelaskan dalam Al Quran dan Hadits dimana ibu menjadikan susah payah atau rasa tidak nyaman selama menjalani kehamilannya (QS. 46 : 15) sebagai ladang amal shalih yang dipenuhi dengan nilai-nilai spiritual Islami.
Cara Kehamilan Syar’i :
1. Ikhlas Dalam Menjalani.
Ikhlas adalah menerima dengan lapang dada segala sesuatu takdir dari Allah atas dirinya dan melakukan sesuatu karena Allah serta mengharapkan keridhoanNya.
Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan,..” (QS. An Nisa (4):125)
2. Sabar Dalam Bersikap.
Kondisi tidak nyaman saat hamil muda (ngidam) haruslah diterima dengan lapang dada. “bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu ….” (QS. Ali Imran (3):200). “Tidak ada yang menimpa seorang muslim dari kepenatan, sakit yang berkesinambungan (sakit kronis), kebimbangan, kesedihan, penderitaan, kesusahan, sampai duri yang tertusuk karenanya, kecuali dengan itu Allah hapus dosanya.” (HR. Bukhari)
Ikhlas dan sabar dalam proses ini berdampak pada relaksasi otot-otot tubuh sehingga hormon-hormon yang berperan dalam proses kehamilan berfungsi dengan maksimal
3. Konsumsi Obat-Obatan Herbal.
Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan,..” (QS. An Nisa (4):125)
2. Sabar Dalam Bersikap.
Kondisi tidak nyaman saat hamil muda (ngidam) haruslah diterima dengan lapang dada. “bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu ….” (QS. Ali Imran (3):200). “Tidak ada yang menimpa seorang muslim dari kepenatan, sakit yang berkesinambungan (sakit kronis), kebimbangan, kesedihan, penderitaan, kesusahan, sampai duri yang tertusuk karenanya, kecuali dengan itu Allah hapus dosanya.” (HR. Bukhari)
Ikhlas dan sabar dalam proses ini berdampak pada relaksasi otot-otot tubuh sehingga hormon-hormon yang berperan dalam proses kehamilan berfungsi dengan maksimal
3. Konsumsi Obat-Obatan Herbal.
Obat - obatan Herbal yang dipergunakan merupakan resep dari Allah dan Rasul-Nya, antara lain :
- Madu (QS. An Nahl (16):69) yang menyembuhkan bagi manusia.
- Kurma (QS. Maryam (19):23-26) anjuran makan kurma dari Allah SWT kepada Siti Maryam. “Berilah wanita hamil makanan kurma sebelum ia melahirkan, sebab yang demikian itu akan membuat anaknya menjadi seorang yg tabah dan bertaqwa / bersih hatinya.” (HR. Ibnu Asakir).
- Habbattussauda (HR. Bukhori dan Muslim ) obat semua penyakit.
- Minyak Zaitun (QS. An Nur (24):35) minyak yang diberkahi.
- Menghindari obat-obatan yang haram, syubhat, imunisasi, bahan-bahan kimia, dll. (QS. ‘Abasa (80) : 24).
4. Memastikan Nutrisi Halal dan Thoyyib
(QS. Al Baqarah (2):168) karena makanan ibu akan menjadi bahan dasar pertumbuhan janin dan kedekatan ibu kepada Allah.
5. Menerapkan Pola Makan Rasulullah.
Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya”. (QS. ‘Abasa (80) : 24). “Lambung adalah kolam tubuh. Ke sana cairan mengalir. Apabila lambung sehat, maka cairan akan keluar dengan membawa kesehatan dan apabila lambung sakit, maka cairan itu akan keluar dengan membawa penyakit.” (Disebutkan Abu Nu’aim dari Abu Hurairah). Bagi Ibu hamil, sebaiknya menjaga porsi makan dan frekuensi makan dengan baik, karena biasanya di trimester ke-3 masa kehamilan, umumnya ibu hamil mengalami peningkatan nafsu makan. Bila ibu mengikuti hawa nafsunya tersebut, maka akan berdampak pada besarnya janin dan memperlama proses persalinan.
6. Meningkatkan Ibadah dan Amal Shalih.
Mendekat pada Allah ini merupakan suatu upaya ibu memantaskan dirinya agar mendapatkan pertolongan dari Allah. Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. (Al Baqarah (2):45) serta menjadi jalan kebaikan baginya. Misalnya : Tilawah Qur’an, Istigfar, Zikir, Bersedekah, Berdoa, Sholat-sholat sunnah dan amal sholeh lainnya.
7. Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan.
5. Menerapkan Pola Makan Rasulullah.
Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya”. (QS. ‘Abasa (80) : 24). “Lambung adalah kolam tubuh. Ke sana cairan mengalir. Apabila lambung sehat, maka cairan akan keluar dengan membawa kesehatan dan apabila lambung sakit, maka cairan itu akan keluar dengan membawa penyakit.” (Disebutkan Abu Nu’aim dari Abu Hurairah). Bagi Ibu hamil, sebaiknya menjaga porsi makan dan frekuensi makan dengan baik, karena biasanya di trimester ke-3 masa kehamilan, umumnya ibu hamil mengalami peningkatan nafsu makan. Bila ibu mengikuti hawa nafsunya tersebut, maka akan berdampak pada besarnya janin dan memperlama proses persalinan.
6. Meningkatkan Ibadah dan Amal Shalih.
Mendekat pada Allah ini merupakan suatu upaya ibu memantaskan dirinya agar mendapatkan pertolongan dari Allah. Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. (Al Baqarah (2):45) serta menjadi jalan kebaikan baginya. Misalnya : Tilawah Qur’an, Istigfar, Zikir, Bersedekah, Berdoa, Sholat-sholat sunnah dan amal sholeh lainnya.
7. Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan.
Menuntut ilmu adalah wajib bagi Muslim dan Muslimah mulai dari dalam kandungan hingga liang lahat. Tuntutlah ilmu di sini dimaknakan sebagai pendidikan yang diusahakan oleh kedua orang tuanya untuk mengajarkan, melatih anak yang masih dalam kandungan ibunya ke arah nila - nilai yang membawa janin tersebut pada keta’atan / ibadah pada Allah.
8. Tidak Melakukan Kesyirikan atau Bid’ah misalnya:
Mengadakan acara selametan 4 bulanan / 7 bulanan dan upacara-upacara adat lainnya. Menggantungkan atau membawa barang - barang pada tubuh ibu hamil dengan harapan hal ini dapat memberikan manfaat dan dapat melindungi dirinya dari gangguan kejahatan syaithan seperti : gunting, peniti, bangle, bawang putih, azimat, benang dan lainnya.
9. Zikir dan Doa Ibu Hamil
8. Tidak Melakukan Kesyirikan atau Bid’ah misalnya:
Mengadakan acara selametan 4 bulanan / 7 bulanan dan upacara-upacara adat lainnya. Menggantungkan atau membawa barang - barang pada tubuh ibu hamil dengan harapan hal ini dapat memberikan manfaat dan dapat melindungi dirinya dari gangguan kejahatan syaithan seperti : gunting, peniti, bangle, bawang putih, azimat, benang dan lainnya.
9. Zikir dan Doa Ibu Hamil
Zikir dan doa adalah kekuatan ibu yang dikerjakan dengan ikhlas karena Allah dan pada akhirnya Allah yang Maha Perkasa dan yang memiliki kekuatan akan menguatkan ibu untuk berjuang saat kehamilan yang susah bertambah-tambah ataupun saat persalinan.
Zikir dan doa ini dibagi dua yaitu :
- Zikir secara umum yang setiap orang sangat dianjurkan untuk mengerjakannya.
- Zikir ba’da shalat fardhu
- Zikir pagi dan petang
- Doa-doa harian : doa makan, doa masuk ke kamar mandi, sebelum tidur dan bangun
tidur, doa akan berpakaian, doa keluar rumah.
- Tilawah Qur’an
- Do’a untuk Janin dalam Kandungan :
"Ya Robbku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam
kandunganku menjadi hamba yang shaleh ..”. (QS. Ali Imran (3) :35). “…aku mohon
perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau
daripada syaitan yang terkutuk." (QS. Ali Imran (3) :36) Do’a untuk mendapatkan
perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau
daripada syaitan yang terkutuk." (QS. Ali Imran (3) :36) Do’a untuk mendapatkan
keturunan yang sehat sempurna : “….Sesungguhnya jika Engkau
memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang yang
bersyukur". (QS. Al A’raaf (7) : 189).
Doa Untuk Anak dan Istri : “Dan orang-orang yang berkata: "Ya Robb kami, anugerah-
kanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami),
dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”
Doa Untuk Anak dan Istri : “Dan orang-orang yang berkata: "Ya Robb kami, anugerah-
kanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami),
dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”
10. Gembira Saat Hamil.
Kegembiraan ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Qur’an yang menceritakan kisah kabar gembira bagi Nabi Ibrahim mengenai kelahiran kedua anaknya Ismail a.s dalam QS. Ash Shaaffat (37) : 101 yaitu “Maka Kami beri Dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar” [1283].[2] dan juga Ishaq a.s dalam QS. Adz Dzariyyat (51) : 24-28. Sementara itu, Hammad bin Salamah meriwayatkan pula dari Ashim, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : “Sesungguhnya ada hamba yang benar-benr diangkat derajatnya dan diapun bertanya, ‘Ya Robbku! Darimana balasan ini?’ Allah menjawab, “Istighfar yang diucapkan anakmu untukmu sepeninggalmu”. Harapan ini adalah salah satu sebab yang menjadikan ibu termotivasi untuk selalu tegar dan gembira selama proses kehamilannya.
C. Fenomena Persalinan Dengan Operasi
Fenomena ini sedang marak terjadi di masyarakat dengan berbagai tujuan dan sebabnya, padahal rahim adalah amanah dari Allah, kita tidak boleh merusaknya.
Faktor penyebab terjadinya persalinan dengan operasi :
Kegembiraan ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Qur’an yang menceritakan kisah kabar gembira bagi Nabi Ibrahim mengenai kelahiran kedua anaknya Ismail a.s dalam QS. Ash Shaaffat (37) : 101 yaitu “Maka Kami beri Dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar” [1283].[2] dan juga Ishaq a.s dalam QS. Adz Dzariyyat (51) : 24-28. Sementara itu, Hammad bin Salamah meriwayatkan pula dari Ashim, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : “Sesungguhnya ada hamba yang benar-benr diangkat derajatnya dan diapun bertanya, ‘Ya Robbku! Darimana balasan ini?’ Allah menjawab, “Istighfar yang diucapkan anakmu untukmu sepeninggalmu”. Harapan ini adalah salah satu sebab yang menjadikan ibu termotivasi untuk selalu tegar dan gembira selama proses kehamilannya.
C. Fenomena Persalinan Dengan Operasi
Fenomena ini sedang marak terjadi di masyarakat dengan berbagai tujuan dan sebabnya, padahal rahim adalah amanah dari Allah, kita tidak boleh merusaknya.
Faktor penyebab terjadinya persalinan dengan operasi :
A. Faktor Internal Ibu
Kurangnya pemahaman akidah tauhid dan ilmu agama yang menyebabkan ibu lemah imannya, sehingga cenderung mengikut kepada kebanyakan orang. Padahal kebanyakan manusia membawa pada kesesatan (QS. Al An’am:116).
Kesyirikan, baik yang dilakukan oleh sang ibu atau keluarganya.
Makan dengan mengikuti hawa nafsu sehingga terjadi kelebihan berat badan bayi atau ibu yang terkadang menimbulkan permasalahan pada proses persalinan .
Seringkali Ibu menganggap persalinan hanya sebuah proses fisik semata.
B. Faktor Eksternal Ibu
Bidan atau dokter yang menolong persalinan. Pada umumnya pertolongan yang diberikan tenaga medis cenderung menempatkan akal di atas keimanan dan keyakinan atas pertolongan Allah (QS. 80: 20).
Suami atau keluarga cenderung terbawa arus kelemahan calon ibu.
Adanya teori-teori akal manusia yang menjadikan pasien sebagai objek untuk kelangsungan bisnis dan /rekayasa global.
Kurangnya pemahaman akidah tauhid dan ilmu agama yang menyebabkan ibu lemah imannya, sehingga cenderung mengikut kepada kebanyakan orang. Padahal kebanyakan manusia membawa pada kesesatan (QS. Al An’am:116).
Kesyirikan, baik yang dilakukan oleh sang ibu atau keluarganya.
Makan dengan mengikuti hawa nafsu sehingga terjadi kelebihan berat badan bayi atau ibu yang terkadang menimbulkan permasalahan pada proses persalinan .
Seringkali Ibu menganggap persalinan hanya sebuah proses fisik semata.
B. Faktor Eksternal Ibu
Bidan atau dokter yang menolong persalinan. Pada umumnya pertolongan yang diberikan tenaga medis cenderung menempatkan akal di atas keimanan dan keyakinan atas pertolongan Allah (QS. 80: 20).
Suami atau keluarga cenderung terbawa arus kelemahan calon ibu.
Adanya teori-teori akal manusia yang menjadikan pasien sebagai objek untuk kelangsungan bisnis dan /rekayasa global.
D. Kesimpulan
Dengan cara-cara menjalani proses kehamilan seperti ini diharapkan ibu kuat iman, kuat jiwa, dan kuat fisiknya untuk berjuang dalam persalinan nanti sehingga ibu dapat melaluinya dengan baik. Kesholihan seorang ibu sangat berdampak pada proses persalinan karena dia memantaskan dirinya untuk menjadi hamba yang pantas ditolong Allah . Hendaknya kehamilan membuat ibu gembira karena menjadikan masa kehamilan ini sebagai ladang amal shalihnya dan mendukung semangatnya untuk memperbanyak keturunan dan itu adalah salah satu bentuk perjuangan dalam melawan makar-makar orang kafir yang selalu memaksa kita untuk menuhankan akal dan menjadikan ummat yang sedikit.
0 komentar
Posting Komentar